Nasab Beliau: ‘Ali bin Muhammad bin Hussin bin ‘Abdullah bin
Syeikh bin ‘Abdullah bin Muhammad bin Hussin bin Ahmad Shohib asy-Syi’ib bin
Muhammad Asghar bin ‘Alwi bin Abu Bakar al-Habsyi bin ‘Ali bin Ahmad bin
Muhammad Asadullah bin Hasan at-Turabi bin ‘Ali bin al-Faqih al-Muqaddam
Muhammad bin ‘Ali bin Muhammad Shohib Mirbath bin ‘Ali Khali’ Qasam bin ‘Alwi
bin Muhammad bin ‘Alwi bin ‘Ubaidullah bin al-Muhajir Ahmad bin ‘Isa bin
Muhammad an-Naqib bin ‘Ali al-‘Uraidhi bin Ja’far ash-Shodiq bin Muhammad
al-Baqir bin ‘Ali Zain al-‘Abidin bin Hussin as-Sibth putera kepada Sayyidina
‘Ali bin Abi Thalib dan Sayyidah Fathimah al-Zahra’ binti Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم.
Habib ‘Umar bin Muhammad Maulakheila menyebut di dalam Jawahir
al-Anfaas fi maa Yurdhi an-Nas I, Kumpulan Kalam Habib ‘Ali bin Muhammad
bin Hussin al-Habsyi :
Pada hari Ahad, 11 Syawwal 1322H di Anisah, Habib ‘Ali bin Muhammad
bin Hussin al-Habsyi mengundang dan menjamu para penuntut ilmu. Habib 'Ali bin
Muhammad bin Hussin al-Habsyi berkata: Ketahuilah, hari ini aku mengundang
kalian dengan tujuan agar kalian bangkit dengan penuh semangat untuk menuntut
ilmu. Ketahuilah ‘aib bagi seorang pelajar jika ia tidak membawa kitabnya.
Giatlah belajar, semoga Allah Ta’ala menberkati kalian. Bersungguh-sungguhlah
dalam menuntut ilmu. Perhatikanlah salaf kalian, mereka menghafal berbagai
matan. Mereka telah menghafal kitab Zubad, Mulhah dan Alfiyyah di masa
kecilnya. Setelah dewasa, ada yang telah menghafal kitab al-Minhaj, al-Irsyad
dan ada pula yang telah menghafal al-Ubab. Sedangkan kalian …..???? satu kitab
pun tak ada yang hafal. Andaikata ada yang hafal, dia tidak faham dan tidak
mengamalkan isinya
Aku inginkan setiap pelajar membawa alat tulisnya ketika mengikuti
pelajaran, kemudian mencatat persoalan-persoalan yang telah dihafalnya.
Ketahuilah, manfaat ilmu terletak pada pengamalan dan pencatatannya.
Pelajarilah cara mematikan hawa nafsu, pelajarilah adab. Tuntutlah
ilmu baik dari orang dewasa mahupun anak-anak. Jika yang mengajarkan ilmu jauh
lebih muda, jangan berkata: “Kami tidak mahu kepadanya, aib bagi kami”.
Ketahuilah, Allah telah memberinya ilmu, meskipun ia masih kecil. Dengan
belajar kepadanya, mengakui dan menghormatinya, Allah Ta’ala akan memuliakan
kamu sebagaimana Dia telah memuliakannya. Jauhi dengki dan irihati. Ketahuilah,
kedua sifat ini dapat mencabut keberkatan ilmu. Ambillah manfaat dari setiap
orang yang dapat memberimu manfaat. Andainya seorang yang pekerjaannya membaja
tanah dengan najis haiwan hendak memberimu manfaat, maka ambillah manfaat
darinya.
Pelajarilah pelajaran yang hendak kalian bacakan di hadapan guru
kalian. Dengan cara demikian kalian akan memetik banyak manfaat. Habib Ahmad
bin Zein al-Habsyi membaca pelajarannya sebanyak 25 kali sebelum mengikuti
pelajaran gurunya. Dan beliau mengulang pelajarannya sebanyak 25 kali seusai (selesai)
pelajaran. Adapun kalian, hanya membuka kitab itu ketika telah berada di depan
guru kalian.
Lihatlah Syeikh Fakhrurrazi,
dia mengulang pelajarannya sebanyak 1,000 kali. Ketika masih menuntut ilmu di Mekah, setiap malam aku bersama abangku
Hussin dan Alwi as-Seggaf mempelajari 12 kitab syarah dari al-Minhaj lalu
menghafal semuanya. [Allahu Allah ….] Suatu ketika di akhir malam ayahku keluar
dari biliknya dan mendapati kami sedang belajar. Beliau berkata: “Wahai
anak-anakku, kalian masih belajar? Semoga Allah memberkati kalian.”
Ketahuilah menghafal di waktu kecil seperti mengukir di atas batu.
Manfaatkanlah masa muda kalian, masa lapang kalian dan tenaga kalian.
Perhatikanlah bagaimana orang-orang tua menghadapi kesulitan ketika menghafal.
Wallahu ‘alam - Al Fatehah untuknya
Tiada ulasan:
Catat Ulasan